Dorong Kredit Air Minum dan Sanitasi

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang- Untuk pemenuhan penyediaan air bersih dan sanitasi sehat bagi keluarga berpenghasilan rendah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Jamkrida bekerja sama dengan Water.org meluncurkan fasilitas penjamin kredit air minum dan sanitasi. Fasilitas ini diberikan untuk BPR dan BKK di seluruh Jawa Tengah yang memiliki produk pembiayaan air dan sanitasi, baik perorangan maupun kelompok. 

Saat Launching Fasilitas Penjamin Kredit Air Minum dan Sanitasi di Patra Convention Hotel, Semarang, Selasa (17/12), Komisaris PT Jamkrida Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, air dan sanitasi merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2017, persentase penduduk terhadap akses air minum layak sebesar 79,16 persen dan sanitasi layak (jamban sehat) 85,3 persen dari total penduduk Provinsi Jateng sebanyak 34 juta jiwa. 

“Tantangan kami memenuhi akses air bersih dan kredit jamban. Terima kasih kepada BPR BKK yang sudah menjalankan peranan ini sehingga membantu terselesaikannya akses masyarakat terhadap jamban dan air bersih. Seperti di Grobogan dan Pekalongan,” tutur Sujarwanto. 

Dia menekankan perlunya prioritas air bersih dan jamban. Jika penanganannya tidak serius, berdasarkan Analysis Economy Impact of Sanitation in Indonesia, Economy Sanitation of Inotiative World Bank 2008, dapat berpotensi menimbulkan kerugian mencapai 6,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp6 triliun per tahun. Kerugian itu mencakup masalah kesehatan dan turunnya daya saing SDM. 

Sementara, lanjutnya, berdasarkan studi WHO 2012, dengan menginvestasikan sebanyak 1 dolar AS pada sanitasi akan memberikan umpan balik sebesar 5,5 dolar AS. Dan investasi 1 dolar AS pada air minum akan memberikan manfaat balik sebesar 2 dolar AS. 

“Artinya apa? Kami akan mendorong terjadinya investasi air bersih dan sanitasi di masyarakat. Ini tentu menjadi penting,” kata Sujarwanto. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menambahkan, Pemprov Jateng berupaya mencapai universal access 100-0-100, yang artinya akses air minum terpenuhi sebesar 100 persen, 0 persen kawasan kumuh dan 100 persen sanitasi lingkungan terpenuhi dengan baik. 

“Pemerintah menargetkan tercapainya 100 persen akses sanitasi layak pada akhir tahun ini. Sanitasi merupakan bagian dari enam target SDG’s di 2030 dan masuk dalam 17 tujuan SDG’s, yakni menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang,” papar Wagub. 

Jaminan yang diberikan Jamkrida dan Water.org, imbuhnya, akan sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk dapat mengakses air bersih dan jamban. Pemprov Jateng tentu akan mendorong perluasan kredit tersebut. 

Namun, wagub juga mengingatkan tersedianya air bersih erat kaitannya dengan perlakuan masyarakat terhadap air. Maka, mengedukasi masyarakat agar menjaga air supaya tidak tercemar dan meningkatkan kesadaran untuk menanam pohon sangat penting. (p/ab)